Rabu, 02 Juni 2010

HASIL RAPAT PANITIA PENAS FKMTSI KE-3

HASIL RAPAT PANITIA PENAS FKMTSI

Hasil rapat pada tanggal 31 mei 2010 yang di laksanakan di UNM MAKASSAR berjalan lancar.
meskipun rapat kali ini lebih singkat dari rapat sebelumnya yang di laksanakan di beberapa universitas
Para panitia terkesan lebih santai dan tidak banyak menemukan hal yang rumit dalam rapat kali ini...
adapun kesimpulan hasil rapat kami adalah:


TEMA : "MENINGKATKAN PERAN FKMTSI DEMI EKSISTENSIYA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL"
WAKTU : 24-27 JULI 2010
TEMPAT: ASRAMA HAJI SUDIANG


BENTUK KEGIATAN

24 juli 2010 - PEMBUKAAN
24 juli 2010 - MALAM SARASEHAN
24 juli 2010 - PRA KONGRES
25 juli 2010 - KONGRES ISTIMEWA
26 juli 2010 - KARYA WISATA
26 juli 2010 - MALAM INAGURASI
27 juli 2010 - PENUTUPAN





DEMIKIAN SUSUNAN ACARA YANG TELAH DI SEPAKATI BERSAMA,DALAM RAPAT PANITIA PENAS " FKMSTI ".
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN NOMOR : 01/KPTS/KORWIL XI/FKMTSI/V/2010

PANITIA PELAKSANA PERTEMUAN NASIONAL
(KONGRES ISTIMEWA)DI MAKASSAR

Ketua panitia :Andi erwin (univ, 45 Makassar)
Sekertaris panitia : muh. saad (Unismuhmakassar)
Bendahara :Rahmawati aziz (umi Makassar)



Seksi kesektariatan dan data base (univ, 45 makassar)
Kordinator :Eka andriani
Anggota :1. Abd.rahman
2. Hasyim
3. Senree

seksi acara (UNM)
Kordinator :edi saputra
Anggota :1. Aswar M. Abbas
2. Arfian nur
3. Aris munandar

Seksi perlengkapan (POLTEK Makassar)
Kordinator :Husnul mirsam
Anggota :1. Samsuddin
2. Al imanni Waedhana
3. Lukmanul hakim

Seksi Humas, Publikasi dan Dokumentasi (UNISMUH Makassar)
Kordinator : Adrian saputra
Anggota : 1 Muhajir bakri
2. Abdul gaffar
3. Muniruddin


Seksi Keamanan(UMI Makassar)
Kordinator : Furqan Hakim
Anggota : 1. Andi suspiyono
2. Muh.Anshar


Seksi Komsumsi (UKIP Makassar)
Kordinator : Jonatan Tappangan
Anggota :1. Oktavianus Tonglo
2. RObert Sarira
3. Nora

Seksi Usaha dan Dana
Kordinator : M.Jalaluddin.R (UMI Makassar)
Anggota :1. Nur adha (Univ 45 Makassar)
2. Hargu darwis (UNM)
3. Dedy hendrawan hidayat(Poltek Makassar)
4. Joni Pasolang Mallisa(UKIP Makassar)
5. Ruslan (UNISMUH Makassar)

Sabtu, 29 Mei 2010

asalamu alaikum dan Salam sjhtra buat kita semua
SLM TEKNIK SIPIL,.
SLM FKMTSI,.
puji syukur atas kehadiratnya maka pembentukan panitia KONGRES ISTIMEWA telah berjalan lancar,
Hsl rpt pada tgl 20 mei 2010 di univ.45, yaitu kegiatan KONGRES ISTIMEWA di makassar dilaksankn pd tgl 09-12 juli 2010, b'tempat di benteng rotterdam,.!
untuk menindak lanjuti hasil kegiatan kami,maka rapat panitia slnjtx pd tgl 27 mei 2010 di UKIP Makassar,.
namun pada rapat kali ini terjadi perubahan tanggal kegiatan PENAS di Makassar yaitu tanggal 24-27 juli 2010, menanggapi permintaan teman-teman dari institusi lain yg mungkin pada awal bulan juli 2010 sementara menjalani FINAL SEMESTER dan mengingat bahwa awal bulan agustus 2010 adalah bulan ramadhan. Hal ini dimaksud agar peserta PENAS dapat semaksimal mungkin. Adapun masalah undangan buat institusi, bentuk undangan tersebut kita berikan kepada masing-masing KORWIL yang kemudian diteruskan kemasing-masing institusi yang berada diwilayahnya, dengan maksud agar undangan juga dpt tersebar secara menyeluruh dan juga demi efisiensi kegiatan. Rapat selanjutnya di Univ.Neg.Makassar (UNM) senin, 31 mei 2010.
Progres selanjutnya akan segera kami informasikan, Terima kasih,.
Wassalam,
BRAVO FKMTSI,.

Sabtu, 01 Mei 2010

Makassar_Great Expectation_

Pantai Losari




Monumen Mandala




Masjid Al- Markaz




Masjid Raya Makassar




Benteng Fort Rotterdam




Bandara Internasional Sultan Hasanuddin




Lapangan Karebosi




Trans Studio Makassar Theme Park










Penjelasan Organisasi


Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a.    Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
b.    James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c.    Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
            Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
    1. Orang-orang (sekumpulan orang),
    2. Kerjasama,
    3. Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.  

Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b.    Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c.    Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d.   Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e.    Adanya tujuan yang ingin dicapai.


Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
    1. Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,
    2. Prinsip Skala Hirarkhi,
    3. Prinsip Kesatuan Perintah,
    4. Prinsip Pendelegasian Wewenang,
    5. Prinsip Pertanggungjawaban,
    6. Prinsip Pembagian Pekerjaan,
    7. Prinsip Rentang Pengendalian,
    8. Prinsip Fungsional,
    9. Prinsip Pemisahan,
    10. Prinsip Keseimbangan,
    11. Prinsip Fleksibilitas,
    12. Prinsip Kepemimpinan.

  1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
  1. Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
  1. Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
  1. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
  1. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
  1. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
  1. Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
  1. Prinsip  Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
  1. Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
  1. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
  1. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
  1. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.


Jenis-Jenis Organisasi
Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
    1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
    1. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan
Bentuk organisasi ini meliputi;
(1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi,
(2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi,
(3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
    1. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;
(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum 
(2) organisasi  informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain  kesamaan minat atau hobby, dll.

    1. Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :
(1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan
(2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented 
    1. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
(1) organisasi pendidikan,
(2) organisasi kesehatan,
(3) organisasi pertanian, dan lain lain.
    1. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan,
(2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik
(3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja
(4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
    1. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat
Organisasi ini meliputi;
(1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi,
(2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank,
(3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan,
(4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti  organisasi pelayanan kesehatan, contohnya  rumah sakit, Puskesmas, dll

Jumat, 30 April 2010

Sejarah Singkat Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI)


Dewan Mahasiswa pada tahun 1987 dibekukan dan diberlakukannya NKK-BKK oleh pemerintah praktis membekukan segala organisasi yang bernaung dibawahnya termasuk didalamnya BKMTSI (Badan Koordinasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia).

Semangat mahasiswa teknik sipil untuk beraktifitas dan menuangkan ide serta aspirasinya merasakan perlu adanya sebuah wadah yang mengimplementasikan semua gagasan-gagasan yang muncul dari mahasiswa sipil. Sebab pada waktu itu aktifitas mahasiswa sipil hanya didominasi oleh sekelompok mahasiswa dan institusi tertentu saja sehingga secara nasional kurang memberikan peran , sehingga pada Temu Wicara Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka dies natalies APTU di Bandung ide untuk membentuk suatu forum sebagai media komunikasi dan tukar menukar informasi teknik sipil seluruh Indonesia kembali muncul.

Dalam acara tersebut lahirlah deklarasi bandung yang ditandangani oleh 25 delegasi dari institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 24 Desember 1987.

Dengan lahirnya deklarasi bandung 24 desember 1987, mahasiswa teknik sipil dalam Temu Wicara II di Jakarta menghasilkan kesepakatan-kepakatan mengenai nama forum dan beberapa fungsi tentang koordinator korum serta pembagian 12 wilayah Forum Komunikasi. Adapun nama forum ini adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia. Kesepakatan jakarta dikenal dengan Piagam 1 Maret Jakarta, dan ditanda tangani oleh 57 delegasi institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 1 Maret 1989.

Seiring perjalanan waktu FKMTSI terus berkembang sampai saat ini dan telah memasuki usia yang ke 23 tahun dengan telah melaksanakan 20 (dua puluh) Temu Wicara Nasional FKMTSI dengan beberapa hasil yang signifikan dalam mendorong dan membantu perkembangan insan sipil.

Deklarasi Bandung
“DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KAMI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA MENYATAKAN SEPAKAT MEMBENTUK SUATU MEDIA/WADAH YANG DAPAT MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN SIKAP MANDIRI DAN PROFESIONAL."
Bandung, 24 Desember 1987

Apa itu FKMTSI?
- FKMTSI adalah organisasi kemahasiswaan Teknik Sipil atau organisasi kemahasiswaan pada program studi Teknik Sipil yang diakui oleh masing-masing perguruan tinggi.
- FKMTSI dideklarasikan pada tanggal 24 Desember 1987 di Bandung dan disahkan pada tanggal 1 Maret 1989 di Jakarta dan untuk waktu yang tidak ditentukan.
- FKMTSI berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945.

Sifat FKMTSI
1. FKMTSI adalah suatu wadah pada tingkat nasional bagi HMS/KBMTS seluruh Indonesia
2. FKMTSI bersifat Independen dan Ilmiah dimana setiap kegiatannya turut membantu pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu mencerdaskan kahidupan bangsa.
3. FKMTSI bukan merupakan organisasi sosial politik serta tidak menjalankan politik praktis.

Fungsi FKMTSI
FKMTSI berfungsi sebagai wadah komunikasi, pemersatu, dan kegiatan yang bersifat ilmiah bagi Mahasiswa Teknik Sipil seluruh Indonesia.

Tujuan FKMTSI
1. Menyatukan persepsi dan pemikiran tentang Teknik Sipil Indonesia
2. Mengambil bagian dan berperan aktif dalam setiap usaha pembangunan nasional.
3. Meningkatkan kiprah Mahasiswa Teknik Sipil untuk mewujudkan sifat mandiri dan profesional.

Usaha-Usaha FKMTSI
1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ketekniksipilan secara berkala.
2. Secara aktif turut serta menyumbangkan pikiran-pikiran kreatif dan inovatif serta bersifat membangun.
3. Membentuk media informasi dan komunikasi mahasiswa Teknik Sipil Indonesia
4. Menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi dan badan-badan laun dalam lingkup ketekniksipilan.
5. Merealisasikan hasil-hasil yang telah diperoleh dari kegiatan FKMTSI kepada masing-masing wilayah.

Jenjang Organisasi FKMTSI
1. Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil pada masing-masing Perguruan Tinggi yang telah terdaftar sebagai anggota.
2. Himpunan-Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dikelompokkan pada wilayah Hukum (FKMTSI dibagi menjadi 16 wilayah).
3. Wilayah Hukum dihimpun oleh pusat yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.
4. Untuk lembaga kemahasiswaan sederajat dan terkait baik langsung maupun tidak langsung yang berkedudukan di luar negeri dan bersedia ikut serta menjadi anggota di bentuk di wilayah khusus di bawah koordinasi pusat.

Wilayah Hukum FKMTSI
Wilayah Nangroe Aceh Darussalam
Wilayah I : Sumatera Utara
Wilayah II : Riau
Wilayah III : Sumatera Barat
Wilayah IV : Sumatera Selatan
Wilayah V : D. K. I. Jakarta
Wilayah VI : Jawa Barat
Wilayah VII : D. I. Yogyakarta
Wilayah VIII : Jawa Tengah
Wilayah IX : Jawa Timur
Wilayah X : Kalimantan
Wilayah XI : Sulawesi Selatan
Wilayah XII : Bali dan NTT
Wilayah XIII : Sulawesi Tengah
Wilayah XIV : Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua
Wilayah XV : Sulawesi Tenggara


Struktur Organisasi FKMTSI

Kongres Nasional
Nasional : KOORDINATOR UMUM

Wilayah : Koordinator Wilayah/Sub wilayah
Universitas : Koordinator Institusi/Ketua Himpunan


Lambang FKMTSI
o 4 (Empat) arah panah bermakna Mahasiswa Teknik Sipil yang berasal dari berbagai penjuru untuk berkumpul disatu wadah yaitu FKMTSI
o Piramida Tampak Atas bermakna konstruksi
o Bulatan (lingkaran) melambangkan Dunia
Warna
o Warna Hitam melambangkan keabadian dan kedalaman ilmu
o Warna Merah melambangkan keberanian
o Warna Biru melambangkan wawasan dan intelektualitas
o Warna Putih melambangkan kesucian
o Warna Merah + Hitam melambangkan kebesaran teknik
o Warna Kuning melambangkan profesi insan teknik sipil

Pertemuan Rutin FKMTSI
1. FKMTSI mengadakan/menyelenggarakan pertemuan rutin untuk memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan dinamakan dengan Temu Wicara FKMTSI
2. Pertemuan ini diisi dengan acara kegiatan yang menarik, bermanfaat, kreatif, inovatif, serta bersifat ilmmiah, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa teknik sipil dan mengikat tali persaudaraan.
3. Agar dapat mengikut sertakan sebanyak mungkin anggota dalam pertemuan tersebut, maka perlu direncanakan pada waktu-waktu tertentu.

Temu Wicara FKMTSI
Temu Wicara I FKMTSI di Bandung (1987)
Temu Wicara II FKMTSI di Jakarta (1989)
Temu Wicara III FKMTSI di Medan
Temu Wicara IV FKMTSI di Ujung Pandang
Temu Wicara V FKMTSI di Surabaya
Temu Wicara VI FKMTSI di Yogyakarta
Temu Wicara VII FKMTSI PADANG
Temu Wicara VIII FKMTSI di Semarang
Temu Wicara IXFKMTSI di Jakarta (1996)
Temu Wicara X FKMTSI di Pontianak (1997)
Temu Wicara XI FKMTSI di Palu (1998)
Temu Wicara XII FKMTSI di Bali (1999)
Temu Wicara XIII FKMTSI di Palembang (2000)
Temu Wicara XIV FKMTSI di Pekanbaru (2001)
Temu Wicara XV FKMTSI di Yogyakarta (2002)
Temu Wicara XVI FKMTSI di Makassar (2003)
Temu Wicara XVII FKMTSI di Samarinda (2004)
Temu Wicara XVIII FKMTSI di Jakarta (tidak terlaksana) (2005)
Pertemuan Nasional FKMTSI di Balikpapan (2006)
Temu Wicara XIX FKMTSI di Manado (2006)
Temu Wicara XX FKMTSI di Palangkaraya (2008)
Temu Wicara XXI FKMTSI di PADANG ??? (Sampai Saat Ini Belum Terlaksana)

Kerjasama-Kerjasama FKMTSI
Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) diantaranya dengan:
REI, IMKINDO, GAPENSI, HAKI, HATHI, AKI, HPJI, LPJK.
Jumlah Anggota FKMTSI
200 Institusi